Ada cerita di bangku SMA 

Hay guys!!! namaku Lia, aku adalah salah satu mahasiswa jurusan Agriculture Engineering UGM. Kali ini aku mau cerita tentang pengalaman SMA ku nihh.

        Ketika SMA, aku adalah seorang yang bermimpi untuk belajar di universitas yang aku impikan. entah apa kata orang,, aku bermimpi terlalu tinggi, dan aku pun tak peduli. yang kulakukan adalah belajar dan fokus sama pelajaran. Kadang aku nyesel,, kenapa dulu aku terlalu fokus belajar. padahal kann SMA itu wakunya menyikapi virus merah jambu. ahay.. mungkin aku terlalu cuek. walaupun begitu,, aku punya bnyak teman yang bikin aku happy setiap saat. eitsss,, tapi aku gag ketinggalan sama organisasiku. 

        Dulu aku mengikuti jurnalistik di sekolah,, aku ditunjuk sebagai reporter, tapi cuma lingkup sekolah sihhh... menulis setiap momen di sekolah, wawancara ibu dan bapak guru, n' tak lupa kepoin wapres (alias siswa berprestasi). aku sempet mikirrr aduhhh kapan ganti aku yang dimasukin majalah sekolah??? :D 

nihh foto2 saat crew BARA rekreasi,,, gokil dehhh

          Sebuah pengalaman yang berharga bisa masuk crew BARA, mulai dari deadline penerbitan hingga pernah selama 23 jam non stop buat miniatur karena ada kunjungan dari team Adiwiyata nasional.

Ohya ini dia momen yang aku sukai,, saat menari Tarian saman with my friends :D

Mungkin itu aja kali ya... ceritaku kali ini. emang kagak ada yang seru,,, tapi next time,, buat yang lebih seru deh.. hehehe :D
 

Sepatu untuk Masa Depan

Sepatu oh sepatu...

https://www.facebook.com/notes/hanlia-oke/dari-sepatu-untuk-masa-depan-/141765392685774

                Mungkin anehh mengingat masa-masa TK. Tapi ini nyata dan aku tetap mengingatnya. Walau sedikit konyol, tapi tak apalah. Hahaha...  :D Dulu, saat aku masih duduk di bangku taman kanak-kanak, aku tidak tau kenapa aku bersekolah. Aku hanya ingin bermain dan memiliki teman. Mainan faforitku adalah ayunan dan mainan yang paling aku takuti adalah perosotan. Hehehe :D Namun, sering kali aku tak bisa menggunakan ayunan itu.
               Suatu ketika, aku ingin menggunakan ayunan di depan kelas. Tiba-tiba, segerombol temanku datang dan aku hanya terdiam. Salah satu dari mereka mengatakan padaku “Nyapo koe nganggo gandulan? Sepatune jebol no!!!” (“Kenapa kamu makai ayunan ini? Sepatumu kan robek???”) aku hanya terdiam dan melihat sepatu yang pertama aku punya. Aku tak berani menangis di depan mereka. karena aku sangat malu. Padahal, itu adalah sepatu pertamaku. Ibuku membelikannya di pasar loak. Mendengar kata-kata temanku tersebut, aku pun sedikit kesal sama Ibuku. Kenapa Ibuku tak membelikan yang lebih bagus dari itu. Sebenarnya, aku sangat ingin Ibu membelikan sepatu baru untukku. Tapi,,, aku tau, kalau aku minta ibu pasti marah-marah. Suatu ketika, sepatu itu sudah tak cukup lagi aku pakai. Akhirnya, aku bilang sama Ibu. Ibu membelikan sepatu baru di toko dekat sekolahku. Aku sangat senang, dan aku ingin memperlihatkan sepatu itu pada teman-eman yang mengejekku. Ibuku membelikan sepatu hitam yang ukurannya lebih besar dari kakiku.
                  Saat aku datang lagi ke sekolah, teman-teman bilang,, “eh lia, sepatu baru ya?? Tapi kok kegedean? Tukerin dong!!” sudah dua kalinya aku malu gara2 sepatu. Akhirnya aku pulang dan menangis pada Ibu. “kenapa Ibu membelikan sepatu kegedean? Aku mau tuker yang pas denganku bu...” dan Ibuku menjawab “Itu sepatu biar bisa muat saat kamu SD nanti”. Kata-kata itu sangat mengingatkanku sekarang, seberapa besar orang tuaku merencanakan pendidikanku, hingga sekarang aku bisa berada di kampus impianku. Thanks to all :D

By : Amalia Irawan